Ada beberapa hal yang diperkirakan bisa menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan pada dinding saluran hidung. Peradangan yang terjadi bisa disebabkan oleh alergi, infeksi bakteri, virus, atau pun jamur.
Adanya kelainan dalam sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan hidung juga bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan. Faktor keturunan juga berpengaruh kepada munculnya polip hidung. Jika salah seorang orang tua menderita polip hidung, maka Anda berisiko lebih tinggi untuk terkena polip. Selain itu, gangguan pada saraf di sekitar hidung juga dapat mengganggu cairan untuk mengalir sehingga menyebabkan inflamasi.
Polip hidung bisa terjadi pada siapa saja, tapi lebih umum menimpa usia remaja hingga dewasa. Polip paling sering terjadi pada sinus di sekitar mata, hidung dan tulang pipi.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami polip hidung:
1. Alergi rhinitis
Alergi terhadap materi seperti debu dan bulu binatang yang menyebabkan gejala menyerupai pilek.
2. Asma
Penyakit yang menyebabkan terjadinya inflamasi dan penyempitan pada saluran udara.
3. Sinusitis alergi jamur
Alergi terhadap jamur yang ada di udara.
4. Intoleransi terhadap aspirin
Kondisi ini diduga terkait dengan pertumbuhan polip hidung. Orang yang alergi terhadap aspirin memiliki kecenderungan untuk alergi terhadap obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) lainnya juga.
5. Fibrosis kistik
Kelainan genetika ketika tubuh menghasilkan cairan yang kental dan berlebihan pada sistem pencernaan dan pernapasan, termasuk ingus kental dari hidung dan juga selaput sinus.
Sindrom Churg Strauss. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Hampir semua penderita sindrom Churg Strauss akan mengalami asma dan/atau alergi rhinitis.
Pengobatan Polip
pengobatan polip hidung bisa dilakukan dengan penggunaan obat-obatan. Jika ukuran polip hidung terlalu besar atau polip yang ada tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan, maka operasi akan dilakukan.
Adanya kelainan dalam sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan hidung juga bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan. Faktor keturunan juga berpengaruh kepada munculnya polip hidung. Jika salah seorang orang tua menderita polip hidung, maka Anda berisiko lebih tinggi untuk terkena polip. Selain itu, gangguan pada saraf di sekitar hidung juga dapat mengganggu cairan untuk mengalir sehingga menyebabkan inflamasi.
Polip hidung bisa terjadi pada siapa saja, tapi lebih umum menimpa usia remaja hingga dewasa. Polip paling sering terjadi pada sinus di sekitar mata, hidung dan tulang pipi.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami polip hidung:
1. Alergi rhinitis
Alergi terhadap materi seperti debu dan bulu binatang yang menyebabkan gejala menyerupai pilek.
2. Asma
Penyakit yang menyebabkan terjadinya inflamasi dan penyempitan pada saluran udara.
3. Sinusitis alergi jamur
Alergi terhadap jamur yang ada di udara.
4. Intoleransi terhadap aspirin
Kondisi ini diduga terkait dengan pertumbuhan polip hidung. Orang yang alergi terhadap aspirin memiliki kecenderungan untuk alergi terhadap obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) lainnya juga.
5. Fibrosis kistik
Kelainan genetika ketika tubuh menghasilkan cairan yang kental dan berlebihan pada sistem pencernaan dan pernapasan, termasuk ingus kental dari hidung dan juga selaput sinus.
Sindrom Churg Strauss. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Hampir semua penderita sindrom Churg Strauss akan mengalami asma dan/atau alergi rhinitis.
Pengobatan Polip
pengobatan polip hidung bisa dilakukan dengan penggunaan obat-obatan. Jika ukuran polip hidung terlalu besar atau polip yang ada tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan, maka operasi akan dilakukan.
Pengobatan Menggunakan Antihistamin
Antihistamin mungkin kurang berhasil dalam mengatasi polip hidung yang terjadi. Tapi dokter biasa menganjurkan obat ini untuk membantu mengendalikan alergi yang terjadi. Selain itu, resep antibiotik juga bisa diberikan untuk mengatasi infeksi utama yang menyebabkan polip hidung. Pemberian obat ini dilakukan sebelum memulai konsumsi kortikosteroid.
Kortikosteroid untuk Mengurangi Radang
Untuk mengurangi peradangan dan juga mengecilkan polip yang ada, dokter akan memberikan obat kortikosteroid. Obat ini juga bisa menghilangkan sepenuhnya polip yang ada. Terdapat empat jenis kortikosteroid yang bisa diberikan pada pasien polip, antara lain obat tetes, semprot, oral,dan suntik.
Untuk penanganan pertama pada polip, biasanya akan diberikan kortikosteroid bentuk tetes atau pun semprot. Jika pengobatan tetes maupun semprot belum berhasil, dokter akan menyarankan pemberian kortikosteroid oral.
Kortikosteroid oral bisa dikonsumsi secara terpisah atau dikombinasikan dengan obat semprot atau tetes. Obat ini tidak disarankan untuk konsumsi jangka panjang karena kemungkinan dapat menimbulkan efek samping seperti osteoporosis, hipertensi, dan diabetes. Pada kondisi polip hidung yang sudah parah, kortikosteroid suntik akan dianjurkan.
Beberapa kondisi bisa menyebabkan kembali terbentuknya polip, misalnya asma, alergi rhinitis, atau infeksi sinus. Jika polip hidung muncul kembali, mungkin Anda perlu mengonsumsi kortikosteroid semprot dengan dosis harian untuk mencegahnya.
Operasi Pengangkatan Polip Hidung
Kadang-kadang polip bisa bertumbuh menjadi sangat besar dan mengganggu. Atau polip hidung bisa menyebabkan terjadinya gangguan tidur apnea. Pada kondisi ini, obat kortikosteroid biasanya tidak cukup membantu. Prosedur operasi endoskopik mungkin perlu dilakukan untuk mengangkat polip yang muncul. Selain itu, prosedur ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki masalah pada sinus yang sering menyebabkan inflamasi.
Dokter akan memakai peralatan yang kecil untuk mengangkat polip atau penyumbat lain yang menghalangi aliran cairan dari sinus-sinus pada wajah.
Pada kondisi pascaoperasi, penderita sebaiknya menghindari keramaian dan beristirahat. Hal ini bertujuan untuk menghindari infeksi. Jika diperlukan, untuk mencegah kemunculan kembali polip hidung, kortikosteroid semprot bisa digunakan.
Demikianlah penjelasan tentang penyebab penyakit polip dan cara prngobatan nya semoga bermanfaat, terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment